top of page

KONSEP,KLASFIKASI BIAYA, ARUS BIAYA, LAPORAN KEUANGAN




BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puji syukur kita pajatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, banyak nikmat yang Tuhan berikan kepada kita, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji dan syukur hanya layak untuk Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA ” dengan baik. Selain itu makalah ini tidak hanya sekedar wacana, namun dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari didalam perusahaan manufaktur, meskipun didalam penyusunan makalah ini banyak mendapat rintangan, hambatan, tapi kami dapat menyelesaikannya dengan baik


Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.


Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kita mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Pada kesempatan ini pula saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalampenyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung


Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, terimakasih.


1.2 Tujuan dan manfaat


Dimana tujuan kami adalah:


1. Agar mengetahui konsep biaya


2. Dapat Mengklasifikasikan biaya-biaya serta mengetahui arus biaya dalam perusahaan, terutama perusahaan manufaktur


3. Dapat membuat laporan keuangan perusahaan melalui contoh kasus.


BAB II

PEMBAHASAN


2.1. Konsep Biaya


AKUNTANSI BIAYA MERUPAKAN BAGIAN DARI AKUNTANSI KEUANGANDAN AKUNTANSI MANAJEMEN


Akuntansi biaya adalah proses pencatatan,penggolongan,peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa,dengan cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Obyek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.

Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan:


v Penentuan kos produk : mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya pembuatan produk


v Pengendalian biaya : membandingkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu- satuan produk dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.


v Pengambilan keputusan khusus : sebagai alat manajemen dalaam mengawasi dan merekam transaksi biaya secara sistematis dan menyajikan informasi biaya dalam benntuk laporan biaya



BIAYA


Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.


Basic Cost Concepts


ü Cost adalah KAS atau setara dg KAS yg dikorbankan untuk mendapatkan barang/jasa yg diperkirakan akan membawa manfaat saat ini atau masa yg akan datang.


Cost Object


Objek Biaya adalah setiap item, seperti produk, Pelanggan, departmen, proyek, aktifitas, dsb. dimana biaya diukur dan dibebankan.


Contoh: Buku tulis adalah cost object jika anda menentukan berapa harga pokok buku tulis tsb.


Proses produksi suatu perusahaan manufaktur


Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga golongan, maka biaya dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.


PENGGOLONGAN BIAYA


Biaya dapat digolongkan menurut:


• Objek pengeluaran


• Fungsi pokok dalam perusahaan


• Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai


• Perilaku biaya dengan perubahan volume kegiatan


• Jangka waktu manfaatnya




2.2. Klasifikasi Biaya


Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya diklasifikasi sebagai berikut;


1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.


2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:


(1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.


(2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.


(3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.


3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu:


(1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.


(2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.


4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu


(1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.


(2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.


(3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.


(4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.


5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu;


(1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.


(2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.


Biaya Pemasaran


Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.


Menurut Hansen & Mowen (2001:47), Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan.


Menurut Henry Simamora (2002:37), Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.


Penggolongan Biaya Pemasaran


Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu:


(1). Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya; biaya gaji dan wiraniaga, komisi penjualan, advertensi dan promosi.


(2). Order Filling Cost (Biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli/konsumen. Contohnya; biaya pergudangan, biaya pengangkutan dan biaya penagihan. Penggolongan Biaya


Terdapat lima cara penggolongan biaya, menurut Mulyadi (1990, hal. 10), yaitu penggolongan biaya menurut:

a) Obyek pengeluaran.


Dalam penggolongan ini, nama obyek pengelaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut "biaya bahan bakar".

b) Fungsi pokok dalam perusahaan.


Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi, yaitu fungsi produksi fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok: 1) Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubugan dengan proses produksi.

2) Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).


3) Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya gaji karyawan, bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat. Jumlah biaya pemasaran bisya administrasi dan umum sering pula disebut istildh biaya komersial (commercial expense)


c) Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.


Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:


1) Biaya langsung (direct cost)


Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct departemen cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam Departemen Pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut.


2) Biaya tak langsung (indirect cost)


Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Contohnya biaya yang terjadi di Pembangkit Tenaga Listrik (biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk penerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan equipment yang pemakai listrik).

d) Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi: 1) Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.


2) Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.


3) Biaya semitetap. Biaya semitetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang kostan pada volume produksi tertentu.


4) Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Contohnya adalah gaji direktur produksi.

e) Jangka waktu manfaatnya.


Biaya dapat dibagi menjadi dua pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. 1) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun). Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi. diamortisasi atau dideplesi. 2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Penggolongan biaya adalah penggolongan proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting. Menurut Supriono (1993, hal. 32), penggolongan biaya terbagi menjadi 6 (enam), yaitu: a) Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan aktivitas perusahaan (Cost Classified Accounting to the Function of Business Activity). Fungsi pokok dan kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan ke dalam: 1) Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual. 2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan. 3) Fungsi administrasi dan urnum, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna. 4) Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.


Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi: 1) Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi digolongkan ke dalam: (a) Biaya bahan baku; (b) Biaya tenaga kerja langsung; (c) Biaya overhead pabrik. 2) Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpuian pihutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan: (a) fungsi penjualan; (b) fungsi penggudangan produk selesai; (c) fungsi pengepakan dan pengiriman; (d) fungsi advertensi: (e) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan pihutang; (6) fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan. 3) Biaya administrasi dan umum. yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.

4) Biaya keuangan, adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan, misalnya: biaya bunga.


b) Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan penggolongan pengeluaran adalah sebagai berikut:

1) Pengeluaran modal (Capital Expenditure). Adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. 2) Pengeluaran penghasilan (Revenues Expenditures). Adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi.


c) Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan atau volume


1. Biaya tetap (h'txed Coat). Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. b. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.


2. Biaya variabel (variable cost). Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:


a. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel. b. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.


3). Biiaya semi variabel (Semi variable cost). Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:


a. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. b. Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.

d) Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai. Biaya dibagi menjadi:


1) Biaya langsung (Direct cost). Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu. 2) Biaya tidak langsung (Indirect cost). Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tettentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya. Tujuan penggolongan pabrik ke dalam departemen-departemen, disebut departemenisasi, adalah:


1) Untuk ketelitian pembebanan harga pokok.


2) Untuk pengendalian biaya.


e) Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya


Untuk pengendalian biaya informasi biaya yang ditujukan kepada menejemen dikelompokkan ke dalam:


1) Biaya terkendalikan (Controllable cost). Biaya terkendalikan adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.


2) Biaya tidak terkendalikan (Uncontrollable cost). Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/pejabat tertentu berdasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu.


f) Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh menejemen data biaya dikelompokkan ke dalam;

1) Biaya relevan. Adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan. 2) Biaya tidak relevan (irrelevant cost). Biava tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Mas'ud (1996, hal 80), biaya dibagi menjadi lima bagian yaitu: a) Klasifikasi biaya bendasarkan tingkah laku.


Biaya diklasifikasikan berdasar tingkah laku biaya dalam hubungannya dengan volume produksi/penjualan maka biaya dikelompokkan ke dalam tiga jenis biaya yaitu:

1) Biaya variabel. Biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas yang diproduksi naik (berubah) sebesar perubahan kuantitas dikalikan biaya variabel per satuan dan sebaliknya apabila turun. Contoh biaya ini adalah bahan baku (direct material).


2) Biaya tetap. Biaya yang jumlah nilainya akan tetap walaupun jumlah yang diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kepasitas normal. Contoh biaya sewa gedung untuk pabrik yang dibayar tahunan.


3) Biaya semi variabel. Jenis biaya ini jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diprodusir tctapi perubahannya tidak proporsional. Contoh biaya pengawas dengan insentif sesuai dengan kapasitas produksi.


b) Klasifikasi berdasarkan pertanggungjawaban.


Biaya dalam hubungannya dengan pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Biaya terkendali (controlable cost). Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya (misalnya departemen atau bagian) dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkannya. Sebagai contoh adalah biaya iklan untuk menjual produk, merupakan tanggung jawab bagian penjualan atau manajer penjualan, dan biaya iklan ini adalah biaya terkendali buat departemen penjualan.

2) Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost). Adalah biaya tidak bisa dibebankan tanggung jawab pengeluarannya oleh seorang manajer pusat biaya. Biaya penyusutan mesin misalnya, tidak bisa dipengaruhi dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya.

c) Klasifikasi biaya berdasar obyek.


Berdasarkan obyeknya, biaya ini dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: 1) Biaya langsung (direct cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan di mana biaya tersebut bisa langsung dihubungkan dengan obyek yang dibiayai atau dibebani

2) Biaya tak langsung (indirect cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek.

d) Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk


Biaya produksi/biaya pabrik merupakan biaya yang dipakai untuk menilai persediaan yang dicantumkan dalam laporan keuangan, dan jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain, dan kegiatan produksi selalu terjadi berulang-ulang dalam pola yang sama secara rutin, dibanding jenis kegiatan seperti litbang, distribusi dan sebagainya.

1) Biaya bahan dasar (material). Dalam arti luas adalah elemen yang digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi, tetapi ada kemungkinan barang jadi dari produk suatu perusahaan merupakan material dari perusahaan lain. Untuk tujuan akuntansi bahan dasar dipisahkan ke dalam dua kategori yaitu:


a. Bahan dasar langsung, yaitu bahan yang menjadi bagian menyeluruh dari produk jadi.


b. Bahan dasar tak langsung, yaitu merupakan bahan dasar (material) yang digunakan untuk membuat produk, tetapi jumlahnya sangat kecil, dan bukan merupakan bagian menyeluruh dari produk jadi.


2) Biaya tenaga kerja (labor). Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan bahan dasar sampai menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang langsung menangani pembuatan (proses) dan bahan dasar sampai menjadi barang jadi dan sebaliknya, tenaga kerja tak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang menyumbangkan jasanya untuk pembuatan bahan dasar menjadi barang jadi tetapi tidak langsung menangani pembuatannya misalnya gaji pengawas yang mengawasi para pekerja yang menangani langsung pembuatan kursi tersebut.


3) Biaya overhead pabrik (Factory overhead). Dalam artian ini, biaya overhead pabrik termasuk biaya bahan dasar tak langsung dan biaya tenaga kerja tak tak langsung. Pemisahan langsung dan tak langsung biaya dalam konteks yang merupakan pemisahan biaya umum tetapi dalam konteks yang lain berbeda, selain itu pemisahan langsung dan tak langsungnya biaya juga dipengaruhi oleh metoda pengumpulan biaya.


e) Klasifikasi biaya berdasar fungsi operasi non produksi


Biaya non manufaktur dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu: 1) Biaya distribusi, biaya yang dikelompokkan dalam biaya distribusi berlain-lainan pada berbagai jenis perusahaan tetapi pada umumnya biaya distribusi mempunyai dua pengertian. a. Pengertian sempit yaitu biaya untuk menyebar (memasarkan) barang pada konsumen atau sering disebut biaya pemasaran (marketing expense). b. Pengertian luas biaya yaitu biaya yang dikeluarkan dari mulai barang selesai dibuat sampai ke tangan konsumen, di mana yang termasuk jenis biaya ini meliputi biaya penjualan, biaya pengiriman. advertensi, gaji salesman dan sebagainya.


2) Biaya administrasi (administrative expense), kelompok biaya administrasi pada umumnya disatukan dengan biaya umum dengan nama biaya administrasi dan umum (termasuk biaya-biaya unluk mengelola administrasi perusahaan, biaya bagian akuntansi, dan sebagainya).


3) Biaya riset dan pengembangan (research and development costs), seluruh biaya untuk penyelidikan dan pengembangan yang berkenaan dengan produk baru atau penemuan-penemuan lainnya.


4) Biaya-biaya keuangan (financial costs), adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengeluaran; saham obligasi dan surat-surat berharga lainnya, termasuk penyebaran (penjualan) dari sural-surat berharga tersebut.




2.3.ARUS BIAYA


ARUS FISIK PRODUK


ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


Arus Biaya Produksi ke Laporan Keuangan




2.4. LAPORAN KEUANGAN


Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan


sebagai berikut:


“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”


Selanjutnya menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa:


“Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuan


KASUS


Membuat Laporan Harga Pokok Produksi Dan Harga Pokok Penjualan


Di bawah ini merupakan data-data dari PT SEMPURNA selama Bulan Januari 2015 :


Ø Persedian pada awal bulan januari 2015 adalah :


Persedian bahan baku Rp 5.300.000,-


Persediaan bahan dalam proses Rp 4.800.000,-


Persedian barang jadi Rp 2.000.000,-


· Persediaan akhir januari 2015 :


Persediaan bahan baku Rp 6.700.000,-


Persediaan barang dalam proses Rp 5.900.000,-


Persediaan barang jadi Rp 1.000.000,-


· Selama bulan januari 2015 telah terjadi transaksi sebagai berikut :


ü Pembelian bahan baku Rp 14.200.000,-


ü Sebagian bahan baku di kembalikan karena rusak Rp 2.400.000,-


ü Membayar gaji dan upah untuk bulan januari 2015 :


Upah tenaga kerja langsung Rp 6.700.000,-


Upah tenaga kerja tidak langsung Rp 2.750.000,-


· Membayar biaya-biaya Produksi yang menjadi beban bulan januari 2105:


Biaya listrik air dan telepon Rp 225.000,-


Biaya pemeliharaan gedung pabrik Rp 450.000,-


Biaya asuransi gedung pabrik Rp 350.000,-


Biaya lain-lain dipabrik Rp 175.000,-


· Biaya penyusutan gedung pabrik dan mesin-mesin pabrik yang menjadi beban bulan januari 2015 masing-masing Rp 375.000,- dan Rp 180.000,-


· Biaya periode bulan januari 2015 :


Biaya Gaji bagian penjualan Rp 1.000.000,-


Biaya Iklan Rp 50.000,-


Biaya pengangkutan Rp 50.000,-


· Biaya Administrasi dan Umum :


Biaya perlengkapan kantor Rp 500.000,-


Biaya asuransi bag.adm&umum Rp 200.000,-


Biaya listrik dan telepon bag.Umum Rp 155.000,-


Biaya penyusutan peralatan kantor Rp 100.000,-


Pendapatan bagian Penjualan Rp 5.000.000,-


Rektur penjualan Rp 500.000,-


Pajak PPh pasal 25 Rp 950.000,-



BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan


Akuntansi biaya merupakan bagian yang intergral dengan financial accounting. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis ,serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda biaya beban (expensi), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expensi)adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untukmerealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.


3.2 Saran


Adanya konsep dan klasifikasi biaya akan mempermudah pemimpi perusahaan dalam mengelola perusahaanya secara efisien dan efektif. Untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca dan caalon pemimpin perusahaan pada khususnya,untuk lebih mendalami semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi biaya. Khususnya tentang biaya produksi atau operasional, di sistem industrimemainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70% - 90% dari biaya total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif.

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Belum ada tag.
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page